Tahun 1892 di era prostitusi yang makmur. Kisah ini mencerminkan hak-hak perempuan dan persahabatan perempuan ketika tiga perempuan bangkit dan memperjuangkan impian mereka sambil mencari cara untuk membebaskan diri dan menebus martabat manusia mereka.
Kulap adalah pekerja seks yang cantik dan berbakat, penuh keberanian dan mimpi yang tak terbayangkan. Botan menginginkan kehidupan biasa dengan pria yang dicintainya, bukan hal yang mudah. Dijual ke rumah bordil, Thianyot bermimpi menjadi gadis biasa yang bisa belajar.